dermayouth.org – Di lapangan hijau yang luas, di mana benturan tubuh dan teriakan “try!” menggema, rugby berdiri sebagai salah satu olahraga paling intens dan penuh gairah di dunia. Berbeda dengan sepak bola yang mengandalkan kaki, rugby adalah perpaduan brutal antara kekuatan fisik, taktik cerdas, dan kerja sama tim—di mana bola oval bisa dilempar ke belakang, tapi tak pernah ke depan. Menurut World Rugby, olahraga ini dimainkan oleh lebih dari 9,6 juta orang di 120 negara pada 2025, dengan Rugby World Cup 2023 (Prancis) mencatat rekor 1 miliar penonton global. Di Indonesia, rugby mulai berkembang sejak 1990-an melalui klub seperti Jakarta Banteng dan Komodo, dengan tim nasional (Ragbi Indonesia) aktif di Asian Rugby Championship. Rugby bukan sekadar permainan; ia adalah filosofi hidup tentang ketangguhan, hormat, dan persaudaraan—dengan motto “One Team, One Dream”.
Sejarah Rugby: Dari Legenda Sekolah hingga Olahraga Global
Rugby lahir pada 1823 di Rugby School, Inggris, ketika William Webb Ellis—seorang siswa—mengambil bola sepak dan berlari sambil memegangnya, melanggar aturan saat itu. Cerita ini (meski kontroversial) jadi asal-usul nama “rugby football”. Pada 1871, Rugby Football Union (RFU) didirikan, dan pertandingan internasional pertama digelar antara Inggris vs Skotlandia.
Pada 1900, rugby masuk Olimpiade, tapi terpisah menjadi dua cabang pada 1895:
- Rugby Union (15 pemain, amatir hingga 1995).
- Rugby League (13 pemain, profesional sejak awal).
World Cup pertama Union digelar 1987 (juara Selandia Baru), sementara Rugby 7s (versi cepat) masuk Olimpiade 2016. Pada 2025, World Rugby meluncurkan inisiatif “Rugby for All” untuk inklusi gender dan disabilitas.
Aturan Dasar dan Format Permainan
Rugby dimainkan di lapangan 100×70 meter, dengan tujuan mencetak poin melalui:
- Try (5 poin): Letakkan bola di in-goal lawan.
- Conversion (2 poin): Tendang bola ke gawang setelah try.
- Penalty/Drop Goal (3 poin): Tendangan penalti atau drop kick saat permainan.
Bola hanya boleh dilempar ke belakang, tapi bisa ditendang ke depan. Tackle hanya di bawah bahu, dan ruck/maul jadi momen krusial untuk rebut bola. Pertandingan Union: 2×40 menit; League: 2×40 menit dengan aturan “six tackles”.
Varian populer:
- Rugby 7s: 7 pemain, 2×7 menit—cepat, cocok turnamen seperti HSBC Sevens Series.
- Rugby 10s/15s: Format standar klub.
Posisi Pemain dan Strategi
15 pemain Union terbagi:
- Forwards (8 orang): Kuat, rebut bola di scrum/ruck (nomor 1–8).
- Backs (7 orang): Cepat, serang dan bertahan (nomor 9–15).
Strategi kunci: Scrum (dorong lawan), lineout (lempar bola dari samping), dan kick taktikal.
Tokoh Legendaris dan Tim Ikonik
- Jonah Lomu (NZ): Winger raksasa, 63 try internasional, ikon World Cup 1995.
- Richie McCaw (NZ): Kapten All Blacks, 2x juara World Cup (2011, 2015).
- Siya Kolisi (Afrika Selatan): Kapten kulit hitam pertama, juara 2019—simbol rekonsiliasi.
- Tim Legendaris: All Blacks (NZ) dengan haka; Springboks (Afrika Selatan); Wallabies (Australia).
Pemain wanita seperti Portia Woodman (NZ) dominasi Rugby 7s.
Rugby di Indonesia: Dari Komunitas ke Kompetisi Nasional
Rugby masuk Indonesia via ekspatriat pada 1960-an. Jakarta Banteng Rugby Club (1968) jadi pelopor. Kini, ada 30+ klub di Jakarta, Bandung, Bali, dan Surabaya, dengan Ragbi Union Indonesia (RUI) sebagai federasi resmi sejak 2004.
Prestasi:
- Asian Rugby Championship Division 3: Indonesia juara 2018.
- SEA Games: Medali perunggu 2019 (7s putra).
- Rugby 7s Wanita: Berkembang pesat di Bali dan Jakarta.
Pada 2025, RUI luncurkan “Rugby Nusantara” untuk sekolah, target 10.000 pemain muda hingga 2030.
Manfaat dan Nilai Rugby
- Fisik: Tingkatkan kekuatan, kecepatan, koordinasi.
- Mental: Disiplin, ketangguhan, kerja sama.
- Sosial: Nilai “respect, integrity, passion, solidarity, discipline” (World Rugby).
Cedera umum (konkusi) kini diminimalkan dengan aturan ketat dan helm opsional.
Rugby adalah olahraga yang merayakan batas manusia—keras di lapangan, lembut di hati. Dari legenda Webb Ellis hingga anak-anak di lapangan Jakarta, rugby menyatukan dunia melalui bola oval. Di 2025, dengan Rugby World Cup Wanita di Inggris, olahraga ini semakin inklusif. Ingin coba? Gabung klub lokal atau tonton All Blacks vs Springboks. Rugby: Bukan sekadar permainan, tapi cara hidup.
